Test

terima kasih telah mengunjungi blog saya

Sabtu, 09 Juni 2012

UNIT TESTING ( PHPUNIT )


Apa yang dimaksud dengan Unit Testing?
        Unit Testing adalah sebuah kode yang ditulis oleh developer, yang digunakan untuk menguji bagian kecil/area spesifik dari suatu fungsionalitas dari kode yang akan ditest.
Unit testing dilakukan untuk membuktikan apakah kode yang telah ditulis berfungsi sesuai dengan kehendak programmer.

Mengapa Unit Testing?
        Secara implisit, unit testing akan membuat hidup seorang programmer menjadi lebih “mudah”.
Apalagi dengan menggunakan Visual Studio 2010 cukup dengan melakukan generate code untuk testing, Unit Testing pun dapat dilakukan.
Unit testing akan memperbaiki design code dan mengurangi waktu yang digunakan untuk debugging secara drastis.
 
    Building house of cards, adalah perumpamaan yang tepat untuk menggambarkan proses coding tanpa testing. Karena bila pondasi/dasar dari bangunan tersebut labil, maka bagian-bagian yang dibangun diatasnya juga akan terpengaruh dan akhirnya runtuh.
Perubahan kecil pada suatu modul/unit akan merambat hingga ke level yang lebih tinggi, yang tentunya juga membutuhkan perbaikan. Oleh karena itu, perubahan pada level dasar harus ditest sebelum mempengaruhi level yg lebih tinggi.

Siapa yang melakukan Unit Testing?
        Unit testing dilakukan oleh programmer yang menuliskan suatu modul/unit tertentu.
Test code tidak akan dikirimkan ke user, jadi hanya production code (kode yang digunakan dalam program utama) yang di-deliver ke user.

Kapan dilakukan Unit Testing?
        Unit testing dilakukan setelah programmer selesai menuliskan suatu kode/fungsi/method yang ada dalam suatu class. Dapat juga dilakukan setelah menambahkan sebuah fungsionalitas baru atau setelah melakukan refactoring.

Bagaimana cara melakukan Unit Testing?
        Unit testing membutuhkan suatu tools yang spesifik untuk tiap-tiap bahasa pemrograman. Dan tools tersebut terpisah dengan bahasa pemrograman. Beberapa contoh tools yang digunakan pada unit testing :
  • CUnit : digunakan untuk bahasa C
  • JUnit : digunakan untuk bahasa Java
  • VBUnit : digunakan untuk bahasa Basic
  • NUnit : digunakan untuk bahasa C# (baca: c-sharp)
  • PHPUnit : digunakan untuk bahasa PHP
 
PHPunit sebagai salah satu tools unit testing 
       Semakin cepat ditemukan kesalahan, maka semakin besar kemungkinan untuk memperbaikinya dengan cost yang sedikit. Itu sebabnya mengapa melakukan testing ketika software/website siap untuk dirilis sungguh merupakan sebuah hal yang bermasalah.

       Umumnya sebagai programmer PHP,kita mencoba input-input form dengan nilai-nilai tertentu. Kemudian misalnya ternyata hasilnya tidak sesuai maka menggunakan echo, print_r atau mungkin var_dump dan didampingi fungsi die()untuk mencari kesalahan. Tetapi ada juga programmer yang levelnya lebih tinggi dari programer biasa. Mereka akan menulis beberapa baris coding dan kemudian menjalankan skrip kode untuk kelas/fungsi tertentu tersebut untuk melihat hasilnya sesuai harapan atau tidak. Itulah unit test. Pengetesan pada class atau fungsi API.

       Kali ini kami akan memperkenalkan salah satu framework untuk testing unit di PHP yakni PHPUnit. Framework ini diciptakan oleh Sebastian Bergmann, seorang pioner di bidang quality assurance dalam projek PHP.

       Alur pekerjaan programer pada umumnya adalah membuat terlebih dahulu class, kemudian testing, setelah itu baru digunakan. Dengan PHPUnit maka akan sedikit berbeda alurnya. Berikut merupakan kira-kira alur yang cukup baik untuk menjelaskan dari pear.php.net :
  1. desain kelas/fungsi
  2. buat sebuah rangkaian nilai yang ingin dites
  3. implementasi kelas/fungsi
  4. jalankan rangkaian test
  5. perbaiki kesalahan atau error dan kembali ke langkah ke 4
       Langkah-langkah ini mungkin kelihatannya memerlukan waktu yang sangat banyak, tetapi sebenarnya tidaklah demikian. Faktanya untuk membuat sebuah rangkaian test dengan PHPUnit cukup beberapa menit dan untuk menjalankan test cukup beberapa detik.
Untuk memberi gambaran sekilas bagaimana menggunakan PHPUnit maka kami akan menyajikan contoh-contoh coding dari website pear.php.net.

       Pertama, kita akan membuat kelas terlebih dahulu. Untuk contoh kali ini kita akan membuat sebuah kelas String.

       Setelah selesai membuat kelas, sekarang langkah berikutnya kita membuat rangkaian tes. Tes ini akan mengecek semua fungsi di kelas String tadi. Dalam fungsi tes nilai yang diharapkan akan dibandingkan dengan hasil dari fungsi. Hasil dari komparasi(membandingkan) nilai ini dilakukan oleh fungsi assert*() yang disediakan PHPUnit. Fungsi itu akan menentukan apakah lulus atau gagal melewati tes.

       Kita sudah membuat rangkaian tes, maka langkah selanjutnya adalah mengetes rangkaian tes itu sendiri dengan mengirim nilai kosong. Kita harus yakin bahwa rangkaian tes ini harus fail(gagal) semuanya. Mengapa? Karena kita sedang mengetes sesuatu yang masih kosong. Jadi apabila ternyata rangkaian testnya malah ada yang pass di tahap ini(padahal sudah jelas-jelas datanya kosong) tentu ada masalah di koding rangkaian test yang dibuat tadi.

Setelah selesai mencoba rangkaian tes, maka saatnya untuk implementasi kelas String.
Ketika implementasi selesai dan kita mencoba menjalankannya dengan commandline:
php -f stringtest.php
TestCase stringtest->testtostring() passed
TestCase stringtest->testcopy() passed
TestCase stringtest->testadd() failed: expected true, actual false
Tes sekali lagi dan coba dijalankan lagi:
php -f stringtest.php
TestCase stringtest->testtostring() passed
TestCase stringtest->testcopy() passed
TestCase stringtest->testadd() passed

       Oke, semuanya berjalan dengan benar. Sekilas dilihat sepertinya banyak sekali yang harus dilakukan hanya untuk mengetes tiga fungsi sederhana. Anda pasti merasa “sepertinya lebih cepat pakai cara echo dan die() deh”. Oke, memang untuk coding sederhana ini terlihat mubazir, tetapi coba pikirkan ketika kita harus mengembangkan aplikasi yang kompleks seperti aplikasi shopping cart, di mana kita mungkin harus membuat kelas Basket atau kelas Checkout yang rumit. Untuk kasus seperti demikian maka PHPUnit benar-benar sangat berguna untuk mendeteksi error secara dini.

   Contoh kegunaan lainnya adalah, bisa saja anda terkadang perlu mengimplementasikan kelas yang sudah dibuat ke projek atau aplikasi lain. Tanpa adanya rangkaian tes, kemungkinan untuk merusak sesuatu dalam aplikasi yang tergantung pada kelas tersebut sangat besar, misalnya karena kita menambah-nambah fitur, tanpa sengaja mengubah koding lama kelas. Di sinilah letak kekuatan unit test. Anda akan menciptakan sebuah rangkaian tes, dan mengembangkan kelas kamu, selama dia lulus tes, maka anda dapat yakin bahwa aplikasi yang bergantung pada kelas tersebut pasti berjalan.

Sumber : 
http://www.computesta.com/blog/2010/09/phpunit-pengecekan-coding-yang-lebih-pro/#.T9gR-lJyPIV
http://eca-ace.blogspot.com/2012/04/unit-testing.html


Baca Selengkapnya......

Minggu, 08 April 2012

Kriteria Manager Proyek yang Baik

Manajer
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaranorganisasi.

Peran manajer
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Peran antarpribadi
Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2. Peran informasional
Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
3. Peran pengambilan keputusan

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.

Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.

Manajer Proyek
Manajer Proyek (Project Manager) adalah seseorang yang brtindak sebagai pimpinan dalam suatu proyek. PM ini sangat berperan penting dalam adanya suatu proyek, karena kegagalan dan keberhasilan dari proyek tersebut di tentukan oleh PM itu sendiri.

Untuk menjadi seorang PM yang baik diperlukan beberapa kriteria khusus agar proyek berhasil dengan baik. Kriteria tersebut dilihat dari berapa sisi diantaranya :
·         Karakter dari Kepribadinya
·       Karakteristik dari Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
·       Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin

1.  Karakter dari Kepribadiannya
v  Harus memahami dan menguasai semua hal baik secara teori maupun teknis terhadap proyek yang sedang di tangani.
v  Memiliki pengalaman dan keahlian yang berkaitan dengan proyek yang sedang dikelola.
v  Sebagai seorang yang mengambil keputusan, maka harus mampu bertindak secara adil dan bertanggung jawab.
v  Memiliki wibawa, mampu beradaptasi dan bergaul dengan bawahan sehingga tidak ada kesenjangan antara atasan dan bawahan.

2.  Karakteristik dari Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
v  Memiliki komitmen yang tinggi untuk meraih tujuan serta keberhasilan proyek.
v  Mampu menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu dan anggaran yang diberikan.
v  Membuat dan melakukan rencana darurat untuk mengantisipasi hal-hal maupun masalah tak terduga.
v  Mampu membuat perencanaan dalam jangka panjang dan jangka pendek.
v  Memiliki kemauan untuk mendefinisikan ulang tujuan, tanggung jawab dan jadwal selama hal tersebut ditujukan untuk mengembalikan arah tujuan dari pelaksanaan proyek jika terjadi jadwal maupun anggaran yang meleset.

3.  Karakteristik Kemampuan Terkait dengan tim yang Dipimpin
v  Mampu bersosialisasi dengan bawahan atau anggota tim.
v  Mampu membangun kedisiplinan secara structural
v  Memiliki kemampuan dan keahlian berkomunikasi serta manjerial.
v  Menghormati para anggota tim kerjanya serta mendapat kepercayaan dan penghormatan dari mereka.
v  Memiliki kepercayaan yang tinggi kepada para profesional terlatih untuk menerima pekerjaan-pekerjaan yang didelegasikan darinya.
v  Berbagi sukses dengan seluruh anggota tim.
v  Mampu menempatkan orang yang tepat di posisi yang sesuai.
v  Memberikan apresiasi yang baik kepada para anggota tim yang bekerja dengan baik.

http://udifq.wordpress.com/kriteria-manajer-proyek-yang-baik/

Baca Selengkapnya......

COCOMO ( Constructive Cost Model )

COCOMO (Constructive Cost Model) dikembangkan pada tahun 1981, oleh Barry Boehm memperkenalkan hirarki model estimasi PL dengan nama COCOMO, Barry Boehm mendesain COCOMO untuk memberikan estimasi / perkiraan jumlah Person-Months untuk mengembangkan suatu produk software.

Perhitungan COCOMO bisa digunakan untuk mengetahui jenis proyek, menghitung Person Month (perbandingan antara waktu dan tenaga yang dibutuhkan), Durasi (waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek), tim size (tenaga yang dibutuhkan).

Model Jenis COCOMO Ada tiga model cocomo, diantaranya ialah:

1. Basic Cocomo
Dengan menggunakan estimasi parameter persamaan (dibedakan menurut tipe sistem yang berbeda) upaya pengembangan dan pembangunan durasi dihitung berdasarkan perkiraan DSI.
Dengan rincian untuk fase ini diwujudkan dalam persentase. Dalam hubungan ini dibedakan menurut tipe sistem (organik-batch, sebagian bersambung-on-line, embedded-real-time) dan ukuran proyek (kecil, menengah, sedang, besar, sangat besar).
Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas:
• Proyek organik (organic mode) Adalah proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel.
• Proyek sedang (semi-detached mode)Merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda
• Proyek terintegrasi (embedded mode)Proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat
Model COCOMO dasar ditunjukkan dalam persamaan 1, 2, dan 3 berikut ini:
keterangan:
• E : besarnya usaha (orang-bulan)
• D : lama waktu pengerjaan (bulan)
• KLOC : estimasi jumlah baris kode (ribuan)
• P : jumlah orang yang diperlukan.

2. Intermediate Cocomo
Persamaan estimasi sekarang mempertimbangkan (terlepas dari DSI) 15 pengaruh faktor-faktor; ini adalah atribut produk (seperti kehandalan perangkat lunak, ukuran database, kompleksitas), komputer atribut-atribut (seperti pembatasan waktu komputasi, pembatasan memori utama), personil atribut ( seperti aplikasi pemrograman dan pengalaman, pengetahuan tentang bahasa pemrograman), dan proyek atribut (seperti lingkungan pengembangan perangkat lunak, tekanan waktu pengembangan). Tingkat pengaruh yang dapat diklasifikasikan sebagai sangat rendah, rendah, normal, tinggi, sangat tinggi, ekstra tinggi; para pengganda dapat dibaca dari tabel yang tersedia.

3. Detil Cocomo
Dalam hal ini adalah rincian untuk fase tidak diwujudkan dalam persentase, tetapi dengan cara faktor-faktor pengaruh dialokasikan untuk fase. Pada saat yang sama, maka dibedakan menurut tiga tingkatan hirarki produk (modul, subsistem, sistem), produk yang berhubungan dengan faktor-faktor pengaruh sekarang dipertimbangkan dalam persamaan estimasi yang sesuai. Selain itu detail cocomo dapat menghubungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian terhadap pengaruh pengendali biaya pada setiap langkah (analisis, perancangan, dll) dari proses rekayasa PL

Sumber :
1.http://haryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16705/estimas1.pdf
2.http://ririndisini.wordpress.com/2011/04/13/cocomo/
3.http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/cocomo-9/

Baca Selengkapnya......

Presentasi Sertifikasi Keahlian di Bidang TI

Baca Selengkapnya......

Minggu, 01 April 2012

Alasan Menggunakan Software Open Source

Open source telah menjadi tulang punggung internet dan web server hingga hari ini, mayoritas aplikasi dasar untuk pengiriman email (mail server), memungkinkan terkirimnya email dan berjalannya berbagai bisnis lain, organisasi, maupun pencapaian perorangan. Bisnis apa yang tidak membutuhkan internet? Jadi, jika dihitung dengan uang, efek ekonomis open source mungkin bisa mencapai puluhan milyar dolar. Atau bahkan lebih.
Setiap pengembangan teknologi yang mengizinkan bisnis berfungsi lebih efisien berarti sistem ekonomi juga berjalan lebih efisien. Pada kasus ini, open source memungkinkan dunia bisnis mengeluarkan lebih sedikit anggaran untuk software. Sekaligus, mendapatkan software dengan kualitas yang lebih baik dan mempunyai kendali lebih besar pada software yang dipakainya. Bukan malah dikendalikan oleh perkembangan software. Uang yang berhasil dihemat tidaklah hilang, melainkan dapat digunakan untuk hal yang penting bagi masing-masing bisnis.

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN FOSS
Di samping rendahnya biaya, ada beberapa alasan mengapa masyarakat, organisasi publik,
atau bisnis secara agresif mengadopsi FOSS, antara lain:
● Keamanan (Security)
● Ketersediaan/Kestabilan (Realibility/Stability)
● Standar terbuka dan tidak tergantung vendor
● Mengurangi ketergantungan terhadap impor
● Meningkatkan kemampuan mengembangkan perangkat lunak lokal
● Pembajakan, HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) dan WTO (World Trade Organization)
● Bahasa dan budaya lokal (localization)

Kerugian Menggunakan FOSS

Tiap software memiliki kekurangan, baik software dengan lisensi berbayar maupun software Open Source yang lisensinya gratis. Berikut beberapa kekurangan dari software Open Source :
● Tidak ada garansi dari pengembangan
● Masalah yang berhubungan dengan intelektual property
● Kesulitan dalam mengetahui status project
● Support berbayar dan langka
● Versi Beta, Stabil dan Tidak Stabil
● Kerja komunitas bukan professional
● Limitasi modifikasi oleh orang-orang tertentu yang membuat atau memodifikasi sebelumnya.
● Untuk beberapa platform, contohnya JAVA yang memiliki prinsip “write once, run anywhere”, akan tetapi ada beberapa hal dari JAVA yang tidak compatible dengan platform lainnya. Contohnya J2SE yang SWT – AWT bridgenya belum bisa dijalankan di platform Mac OS.
● Open Source digunakan secara sharing, dapat menimbulkan resiko kurangnya diferensiasi antara satu software dengan yang lain, apabila kebetulan menggunakan beberapa Open Source yang sama.

Baca Selengkapnya......

Rabu, 07 Maret 2012

SERTIFIKASI KEAHLIAN DI BIDANG TI



       Perkembangan Teknologi sekarang ini sudah sangat pesat mulai dari Hardware, software maupun penggunanya itu sendiri. Berkembangnya teknologi diikuti dengan berkembangnya si pengguna mulai dari Teknologi di bidang pendidikan, pemerintahan, militer dll. Sekarang ini pengguna sudah mulai bingung untuk mencari pekerjaan dikarenakan sudah banyaknya pesaing yang memiliki skill yang sama dengan mereka. Oleh karena itu untuk membedakan satu orang  dengan yang yang lain adalah dari segi sertifikasinya di bidang TI.

Tujuan dari sertifikasi adalah :
  • Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi,
  • Membentuk standar kerja TI yang tinggi,
  • Pengembangan profesional yang berkesinambungan
Sedangkan bagi tenaga TI profesional tersebut :
  • Sertfikasi ini merupakan pengakuan akan pengetahuan yang kaya (bermanfaat bagi promosi, gaji)
  • Perencanaan karir
  • Profesional development
  • Meningkatkan international marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika tenaga TI tersebut harus bekerja pada perusahaan multinasional. Perusahaan akan mengakui keahliannya apabila telah dapat menunjukkan sertifikat tersebut.
Bagi masyarakat luas sertifikasi ini memberikan kontribusi positif
  • Memiliki staf yang up to date dan berkualitas tinggi.
  • Memperoleh citra perusahaan yang baik, keuntungan yang kompetitif, merupakan alat ukur yang obyektif terhadap kemampuan staf, kontraktor dan konsultan.
  • Secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan produktifitas secara mikro maupun makro.
  • Menaikkan pengakuan industri dan secara intenasional.
  • Bagi siswa memberikan alur profesi yang jelas. Siswa yang ingin segera mempelajari ICT dan profesi akan tahu darimana memulainya
  • Memberikan suatu mekanisme pusat pelatihan. Suatu program sertifikasi memberikan alur pelatihan yang jelas.
  • Membantu proses pencarian tenaga IT profesional. Suatu kandidat yang dievaluasi untuk suatu jabatan, dengan memiliki suatu serti_kat berarti telah memiliki skill dan pengetahuan tingakat tertentu. Hal itu juga menunjukkan persistensi kandidat dan kemampuan menyelesikan suatu proyek (dalam hal ini sertifikasi). Kedua hal ini membantu masyarakat mencari tenaga TI
  • Mendorong pegawai melakukan proses belajar lebih lanjut

Keuntungan Sertifikasi :
1. membuka lebih banyak kesempatan pekerjaan
2. meningkatkan kredibilitas seorang profesional TI di mata pemberi kerja
3. mengukur kemampuan teknis
4. memiliki rasa kepercayaan diri yang lebih tinggi terkait dengan keterampilan yang dimilikinya
5. mampu meningkatkan kompetensi Anda dengan tenaga-tenaga TI dari manca Negara
6. membantu Anda meningkatkan posisi dan reputasi bagi yang sudah bekerja

Pada dasarnya ada 2 jenis sertikasi yang umum dikenal di masyarakat
  • Sertifikasi akademik (sebetulnya tidak tepat disebut sertifikasi) yang memberiakn gelar, Sarjana, Master dll
  • Sertifikasi profesi. Yaitu suatu sertifikasi yang diberikan berdasarkan keahlian tertentu unutk profesi tertentu.
Sedangkan sertifikasi profesional pada dasarnya memiliki 3 model, yaitu :
  • Dikembangkan oleh Profesional Society, sebagai contoh British Computer Society (BCS), Australian Computer Soicety (ACS), South East Asian Regional Computer Confederation (SEARCC) etc
  • Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi, sebagai contoh Linux Profesional, SAGE (System Administration Guild), CISA(IS Auditing) [http://www.isaca.org/]
  • Dikeluarkan oleh vendor sebagai contoh MCSE (by Microsoft), CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat) etc. Biasanya skill yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ini sangat spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor tersebut.
SERTIFIKASI NASIONAL
Ada dua jenis Sertifikat yang diterbitkan oleh LSP Telematika, yaitu Certificate of Competence dan Certificate of Attainment.
  1. Certificate of Competence yaitu sertifikasi berdasarkan level kualifikasi dan jenjang jabatan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Certificate of Competence (Sertifikat Kompetensi) merupakan bukti pengakuan atas kompetensi seseorang setelah melakukan uji kompetensi dari suatu bidang keahlian kerja.
  2. Certificate of Attainment yaitu sertifkasi atas unit kompetensi yang jenjang jabatannya berdasarkan kebutuhan pasar.
Kedua jenis sertifikat tersebut diatas disusun berdasarkan SKKNI.

SERTIFIKASI INTERNATIONAL


Sertifikasi untuk Bahasa Pemrograman
  • Program Java → sertifikasi dari Sun : Sun Certified Programmer, Sun Certified Developer, dan Sun Certified Architect.
  • Program Java Mobile → sertifikasi dari Sun : Sun Certified Web Component Developer (SCWCD), Sun Certified Business Component Developer (SCBCD), Sun Certified Developer for Java Web Services (SCDJWS), dan Sun Certified Mobile Application
Sertifikasi untuk Database
  1. Oracle Certified DBA, terdapat tiga jenjang, yaitu Oracle Certified DBA Associate, Oracle Certified DBA Professional, dan Oracle Certified DBA Master
  2. Oracle Certified Developer, terdapat tiga jenjang, yaitu Oracle9i PL/SQl Developer Certified Associate, Oracle9iForms Developer Certified Professional, dan Oracle9iAS Web Administrator
Sertifikasi untuk Office
  • Microsoft Office → sertifikasi dari Microsoft : Sertifikasi Microsoft Office Specialist (Office Specialist), tersedia dalam tiga jalur: Office 2003 Editions, Office XP, dan Office 2000
Sertifikasi di Bidang Jaringan
  • Sertifikasi dari Cisco : Cisco Certified Network Associate (CCNA), Cisco Certified Network Professional (CCNP), Cisco Certified Internetworking Expert(CCIE), Cisco Certified Designing Associate (CCDA), Cisco Certified Designing Professional (CCDP), Cisco Security Specialist 1(CSS1), dan lain sebagainya.
  • Sertifikasi dari CompTIA : CompTIA Network+, CompTIA Security+, CompTIA A+ dan CompTIA Server+. 

Sertifikasi di Bidang Computer Graphics dan Multimedia
  • Sertifikasi dari Adobe : ACE (Adobe Certified Expert), terdapat dua jalur sertifikasi, yaitu sertifikasi untuk satu produk (sertifikasi ACE Adobe InDesign CS) dan spesialis (sertifikasi ACE Print Specialist, Web Specialist, dan Video Specialist).

Sertifikasi di Bidang Internet
  • Certified Internet Web Master (CIW) : CIW Associates, CIW Profesional, CIW Master (terdapat empat pilihan jalur spesialisasi, yaitu Master CIW Designer, Master CIW Administrator, Master CIW Web Site Manager, dan Master CIW Enterprise Developer), CIW Security Analist dan CIW Web Developer.
Sertifikasi untuk Lotus
  • Sertifikasi dari Lotus : Certified Lotus Specialist (CLS), Certified Lotus Professional Application Development (CLP AD), dan Certified Lotus Professional System Administration (CLP SA).
 Sumber : http://rhieneychiks.blogspot.com/2011/06/sertifikasi-keahlian-di-bidang-ti.html
                http://irmarr.staff.gunadarma.ac.id

Baca Selengkapnya......

Minggu, 08 Januari 2012

Pentingnya Manajemen Kontrol Keamanan Pada Sistem

Keamanan Sistem mengacu pada perlindungan terhadap semua sumber daya informasi perusahaan dari ancaman oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.
Tujuan-tujuan Keamanan ; dimaksudkan untuk mencapai 3 tujuan utama , yaitu :
1. Kerahasiaan, perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.
2. Ketersediaan, tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.
3. Integritas, semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.

Pengendalian Akses ; dicapai melalui suatu proses 3 langkah, yang mencakup :
1. Indentifikasi User.
2. Pembuktian Keaslian User.
3. Otorisasi User.

Strategi Pengulangan Biaya Manajemen Informasi
Strategi yang paling banyak dimanfaatkan adalah :
1. Strategi Konsolidasi, dapat diikuti dengan mengurangi jumlah lokasi sumber daya informasi yang terpisah. Alasannya adalah sejumlah kecil pemusatan sumber daya yang besar dapat beroperasi lebih efisien dari pada banyak pemusatan sumber daya yang kecil.
2. Downsizing, adalah transfer berbagai aplikasi berbasis komputer perusahaan dari konfigurasi peralatan besar, seperti mainframe ke platform yang lebih kecil seperti komputer mini. Dalam beberapa kasus, platform yang lebih kecil tetap berada dalam IS, dan dalam kasus lain ditempatkan di area pemakai. Pemindahan ke sistem yang kurang mahal tetapi penuh daya ini disebut Smartsizing. Keuntungan downsizing : sistem yang user friendly.
3. Outsourcing, ukuran pemotongan biaya yang dapat berdampak lebih besar bagi IS dari pada downsizing adalah outsourcing. Outsourcing adalah mengkontrakkan keluar semua atau sebagian operasi komputer perusahaan kepada organisasi jasa di luar perusahaan.

Jasa-jasa yang ditawarkan Outsourcers mencakup :
-           Entry data dan pengolahan sederhana.
-          Kontrak pemrograman.
-          Manajemen fasilitas, operasi lengkap dari suatu pusat komputer.
-  Integrasi sistem, adalah kinerja semua tugas-tugas siklus hidup pengembangan sistem.
-        Dukungan operasi untuk pemeliharaan, pelayanana atau pemulihan dari bencana.

Metode Mendapatkan Dan Memelihara Kontrol
Manajemen dapat melakukan kontrol dengan tiga cara, yaitu :
- Manajemen dapat melakukan kontrol langsung, yaitu mengevaluasi kemajuan dan penampilan, dan menentukan tindakan koreksi apa yang harus dilakukan
- Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung dengan terus menerus melalui CIO.
- Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung berkenan dengan proyeknya melalui pihak ketiga.

Pentingnya pengendalian Sistem Informasi
       Untuk berfungsi secara efektif dan efisien, sebuah business harus mempunyai sistem informasi manajemen yang valid, akurat, lengkap, tepat waktu dan tepat guna. Dengan demikian manajemen, aktor yang menjadi pemegang peranan penting dari keberhasilan sesuatu perusahaan, dapat mengambil keputusan yang optimal berdasarkan informasi yang dapat diandalkan. Sesuai dengan laju perkembangan teknologi informasi, sistem informasi manajemen masa kini pada umumnya telah didukung oleh komputer di dalam suatu kegiatan usaha adalah sangat tergantung pada situasi dan kondisi dari masing-masing perusahaan. Ada perusahaan yang tidak bisa berfungsi sama sekali kalau komputernya macet, karena memekai sistem informasi manajemen yang sangat bergantung pada komputer (computer dominant firm); dan ada pula perusahaan yang tetap bisa beroperasi seperti biasa, meskipun komputernya musnah terkena bencana, sebab sistem informasi manajemennya memang kurang bergantung pada peran komputer (computer minor firm).

Baca Selengkapnya......