Test

terima kasih telah mengunjungi blog saya

Senin, 12 April 2010

Anas Urbaningrum: Kompetisi Ini Tidak Konfliktual

Berbeda dengan partai politik lain, perebutan kursi Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) periode 2010-2015 sejauh ini berlangsung nyaris tanpa gejolak. Walau semangat persaingan terasa hingga ke daerah, tapi tidak ada saling serang antar tiga kontestannya.

"Ini kompetisi yang tenang, teduh dan tidak ada konfliktual. Ini demokrasi politik yang PD bangun di Indonesia," jelas calon Ketum DPP PD, Anas Urbaningrum.

Berikut petikan wawancara detikcom dengan Anas Urbaningrum di ruang kerjanya, Gedung Nusantara 1 lantai 9, Kompleks DPR-RI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/4/2010). Seperti pembawaannya, Anas menjawab setiap pertanyaan secara kalem dan sistematis.

Sejak resmi kompetisi dimulai, apa tetap menjalin kontak dengan dua pesaing Anda?

Kami tetap berkomunikasi, tidak pernah terputus. Pak MA (Marzuki Alie) dan Pak AM (Andi Mallarangeng) adalah sparing partner plus sahabat seperjuangan saya dalam membesarkan partai.

Bagaimana Anda melihat kompetisi ini?

Kompetisi ini bukanlah permusuhan, melainkan bagian proses internal partai politik yang harus terus berjalan. Kongres ini nanti merupakan laboratorium politik berdemokrasi yang baik dan itu ditandai dengan kompetisi tanpa ada rasa permusuhan.

Kongres ini juga mempunyai target menunjukkan ke publik bahwa PD yang lahir di era reformasi punya jiwa sejalan dengan semangat reformasi. Ini adalah kompetisi yang tenang, teduh dan tidak konfliktual. Ini demokrasi politik yang PD bangun di Indonesia.

Maka bila nanti tidak beruntung mendapatkan amanah dari kongres, Anda tidak melihat itu sebagai masalah?

Ketika bersiap maju kompetisi, setiap kontestan pasti sadar bahwa ujungnya adalah kalah atau menang. Tapi kalah dan menang, itu bagian pendewasaan PD. Apa pun nanti hasilnya, itu bagian integral dari kemenangan partai. Saya yakin kandidat lain juga berpandangan demikian.

Politisi sekelas Mas Anas, Pak MA dan Pak AM pasti tidak sulit legowo dalam menerima kekalahan. Tapi bagaimana menularkan itu kepada para tim sukses di daerah yang pasti sudah terlanjur terpolarisasi?

Cara berpolitik yang dewasa, bersih dan baik selalu saya tekankan ke tim sukses saya. Saya pikir itu tidak akan sulit untuk disampaikan ke daerah. Sebab DPC kan juga melihat masing-masing figur utama yang mereka dukung. Kalau dari atas garisnya putih, pasti akan mereka panuti.

Itu kultur internal yang Pak SBY ajarkan dan menjadi panduan kami. Kongres ini bisa menjadi momen strategis untuk mensosialisasikan nilai-nilai itu kembali, mungkin tidak akan sempurna tapi bisa diikhtiarkan.

Bila beruntung mendapatkan amanah, Mas Anas akan merekrut kompetitor ke dalam kepengurusan baru?

Oh pasti itu, pasti. Bila saya mendapatkan amanah dari kongres, tentu tidak boleh ada yang diabaikan. Pak MA dan Pak AM juga bagian sangat penting dalam pengelolaan PD ke depan. Kami semua terikat untuk terus membesarkan partai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar