Terpilihnya Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat sebagai partai terbesar pemenang pemilu dianggap belum bisa menguasai secara penuh dalam menjalankan kepemimpinannya ke depan.
"Ini memang regenarasi luar biasa di mana Anas kader muda bisa menduduki kursi nomor satu di partai binaan Presiden SBY," terang Fajrul Rahman, kordinator KOMPAK di Warung Daun, Cikini, Sabtu (29/5/2010).
Tetapi dengan demikian belum tentu Anas bisa leluasa menjalankan partai tersebut karena masih dibayang-bayangi SBY. "Struktur Partai Demokrat itu aneh, nanti akan menghalangi Anas Urbaningrum sebagai ketua yang powerfull karena ada struktur yang namanya majelis tinggi," ungkapnya.
Dalam struktur di majelis tinggi, Anas hanya wakil ketua sementara ketua majelis tinggi tetap SBY. Untuk menyusun organisasi saja Anas menunggu SBY pulang dari Norwegia. "Sungguh betapa tidak powerfullnya dan tidak mandirinya Anas," jelasnya.
Menurt Fajrul yang harus diingat oleh Anas, karena dia berada dalam struktur organisasi yang membuat dia sebagai orang nomor dua, yang artinya sebagai administrasi saja. "Dalam pengertian itu bisa dibilang Anas bonekanya SBY," papar Fajrul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar