Pertamina akan perketat pemasaran aksesoris tabung gas. Pengawasan ini dilakukan karena seringnya aksesoris tabung yang bermasalah tingkat konsumen bukan pada tabung gas. Rencananya Pertamina akan memberlakukan pengadaan aksesoris satu pintu.
Menurut Corporate Secretary Pertamina Toharso, dari catatan Pertamina dari 33 kecelakaan gas sejak 2007 tidak ada tabung yang meledak. "Yang ada gas (bocor) terperangkap di ruangan dan terakumulasi hingga menyebabkan ledakan," terangnya, Selasa (1/6/2010).
Lebih lanjut Toharso melihat, kebocoran sering terjadi karena buruknya aksesoris tabung dan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pemakaian gas yang aman. Selain itu, kurangnya pemahaman masyarakat saat menangani kebocoran gas seringkali memicu terjadinya ledakan.
"Jangan hidupkan kompor Anda saat mencium bau gas (LPG) yang bocor," terangnya kemarin kepada tokoh masyarakat di Koja.
Pertamina saat ini sedang menggalakkan kembali sosialisasi pemakaian gas yang aman di RT 04/02 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Rencananya sosialisasi akan digalakan terus ke seluruh wilayah Jakarta secara bertahap.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan reaksi terhadap seringnya kejadian kebakaran atau ledakan yang disebabkan gas elpiji yang bocor.
Menurut Toharso ada banyak sebab ledakan atau kebakaran, namun sebagian besar dikarenakan belum pahamnya masyarakat bila terjadi kebocoran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar