Tekanan besar sepertinya tidak mampu ditahan oleh tiga orang murid yang hendak menjalani ujian masuk universitas di China. Mereka mengakhiri hidupnya karena takut gagal diterima masuk ke universitas ternama di negeri tirai bambu tersebut.
Seorang murid pria yang diketahui sebelumnya pernah gagal menembus ujian masuk universitas, lompat dari sebuah rumah sakit 12 lantai di kota Guangshui pada hari Senin 7 Juni. Korban melompat dari gedung rumah sakit itu tepat sebelum ujian masuk universitas berlangsung. Demikian dilansir The China Daily, Rabu (9/6/2010).
Sementara pada insiden lain, seorang perempuan mengakhiri hidupnya di kota Ezhou, juga berkaitan dengan tekanan sebelum ujian masuk universitas. Namun pihak berwenang tidak merinci cara korban mengakhiri nyawanya.
Insiden bunuh diri juga dilakukan oleh seorang murid di Provinsi Jiangsu. Pria berusia 21 tahun yang memiliki sejarah keterbelakangan mental ini, menggantung dirinya sendiri dengan sebuah kabel modem komputer beberapa jam sebelum ujian berlangsung.
Pekan ini hampir 10 juta murid SMU di China menjalani proses ujian masuk universitas pilihan mereka. Mereka berlomba untuk diterima oleh universitas ternama di negeri panda tersebut. Ujian yang berlangsung selama dua hari ini dilakukan dengan penjagaan ketat menyusul rangkaian serangan terhadap murid sekolah, yang marak terjadi di China beberapa waktu terakhir. Polisi bahkan mengerahkan pasukan tambahan untuk melakukan penjagaan di sekolah yang melakukan ujian tes masuk universitas.
Keamanan ketat juga diterapkan untuk mencegah para peserta ujian melakukan kecurangan. Tekanan yang tinggi membuat para murid menggunakan perangkat elektronik canggih untuk mencontek selama ujian berlangsung. Polisi bahkan sudah menangkap 64 orang yang dituduh menjual peralatan mencontek canggih sebelum ujian berlangsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar