PT Jakarta International (JI) Expo sebagai penyelenggara pekan raya Jakarta (PRJ) membantah, tidak menggunakan uang negara baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI.
Dana miliaran yangg dipergunakan untuk menyelenggarakan even pameran terbesar tersebut seluruhnya bersumber dari dana internal PT JI EXPO.
"Pemprov DKI sama sekali belum pernah mengucurkan uang serupiah pun kepada PT JI EXPO," ujar legal PT JI Expo Atmajaya salim di depan 10 anggota Komisi C DPRD DKI yang melakukan kunjungan kerja ke JI Expo, Jakarta, Rabu (2/6/2010).
Kepada jajaran PT JI Expo, anggota Komisi C menanyakan masalah even PRJ, status saham pemprov DKI sebesar 13,125 persen di PT JI Expo serta mengapa selama ini pemprov DKI tidak pernah menerima dividen dari PT JI Expo.
Atmajaya salim menjelaskan, even PRJ adalah even milik Pemprov DKI yang penyelenggaraannya telah diserahkan secara barter kepada PT JI Expo, dan sebagai gantinya PT JI Expo memberikan hibah kepemilikan saham sebesar 13,125 persen kepada Pemprov.
Mengenai mengapa pemprov DKI tdk pernah mendapat dividen, Atmajaya mengatakan seluruh data-data keuangan dan hasil akuntan publik telah diserahkan dan dilaporkan dalam RUPS setiap tahunnya.
"Yang jelas rapat umum pemegang saham (RUPS) menyepakati seluruh pemegang saham (termasuk Pemprov DKI) bahwa keuntungan PT JI Expo tidak dibagikan dalam bentuk dividen, melainkan di reinvestasikan untuk pengembangan PT JI Expo agar menjadi arena bisnis meeting, insentive, convention, and exhibition (MICE) yang berskala international," pungkas Atmajaya.
Untuk tahun ini even PRJ atau Jakarta fair akan dilaksanakan pada 10 juni hingga 11 juli 2010. Hingga saat ini persiapan Jakarta fair terus dilakukan oleh PT JI Expo, antara lain membangun konstruksi stand, menyiapkan lebih dari 600 unit toilet, lahan parkir untuk lebih dari sembilan ribu mobil dan 25 ribu sepeda motor, menyiapkan pertunjukan musik kelas satu, selama sebulan penuh serta menyiapkan berbagai pertunjukan seni budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar